3.28.2015

I'm fine at all

Ada saat dimana kau begitu baik dalam menyembunyikan semuanya, orang-orang menganggap semua baik-baik saja disaat sebenarnya semua terasa begitu berantakkan dalam benak ini. Entah itu hanya dalam pikiranku saja atau perasaanku saja. Terasa lebih mudah untuk mengatakan "it's going well" dari pada menjelaskan sesuatu yang rumit dan terlalu berbelit-belit untuk dijelaskan. Sesuatu yang benak ini saja sulit untuk mengartikannya, rasa ini terlalu absurd untuk diungkapkan. Kadang sesuatu itu hanya perlu disimpan dan menunggu sampai waktu membuat hati juga pikiran ini mengerti. Mengungkapkan mungkin saja dapat membuat semuanya bertambah panjang. Masalah butuh proses, tidak selamanya solusi itu sekedar mengungkapkan dan memaafkan. Proses butuh waktu, semua butuh waktu. Waktu untuk paham, waktu untuk merasakan, waktu untuk mengerti hingga dapat menjadi pembelajaran dalam hidup. Now I choose to keep, feel, and trust that I'm fine at all :)

3.11.2015

reaksi sementara

"Saya selalu percaya kalau cinta itu merupakan reaksi kimia, gabungan dari feromon, endorfin, dan serotonin. Setelah beberapa tahun, zat-zat tersebut akan hilang dari pasangan. Iya, cinta bisa menghilang. Lalu kenapa kakek-nenekku bisa bertahan hidup berdua sampai mereka meninggal? Karena saat cinta menghilang, mereka punya sesuatu yang disebut kasih sayang, keterbiasaan, empati, dan tentu saja komunikasi. Jadi, untukmu, saya tidak tahu sampai kapan saya bisa jatuh cinta padamu.." - (unknown)

Reaksi kimia yang terjadi pada tubuh seseorang yang sedang jatuh cinta itu memang benar ada, gabungan dari kerja hormon-hormon yang bisa membuat bahagia, detak jantung meningkat, dan kecanduan ingin selalu bertemu. Reaksi-reaksi tersebut tidak dipengaruhi oleh otak, melainkan oleh saraf, maka pantas saja orang yang sedang jatuh cinta sering melakukan hal-hal yang bisa dibilang bodoh. Walau sesungguhnya produktivitas zat-zat tersebut semakin tahun semakin menurun, umumnya hanya bertahan selama 4 tahun. Tapi bukan berarti setelah 4 tahun maka rasa cinta itu lenyap.

Saya lebih setuju bila dikatakan kalau cinta itu seperti hukum kekekalan energi, dimana kita tahu kalau energi itu tidak dapat dimusnahkan. Cinta juga tidak dapat dimusnahkan, cinta hanya dapat digantikan atau malah dipupuk dengan sabar agar dapat terus tumbuh. Semua tergantung masing-masing individu yang merasakannya, untuk sebuah hubungan yang panjang khusunya hubungan yang lebih serius itu menjalaninya tidak mudah, karena rasa cinta itu dapat memudar. Kita perlu kesabaran, kepercayaan, kesetiaan, dan komunikasi yang lancar untuk memupuk rasa cinta itu dan tetap menjalani hubungan yang harmonis.

Menurut saya ini merupakan pelajaran di masa depan, yang perlu untuk diketahui. Untukmu, saya tak tahu zat-zat ini akan bereaksi sampai kapan, yang saya tahu sekarang, zat-zat ini belum akan saya pupuk sampai waktunya tiba, sampai entah saya akan memupuknya saat zat ini bereaksi oleh siapa, yang pasti mungkin masih beberapa tahun kedepan dengan seseorang yang Allah takdirkan untuk menjadi imam yang baik untukku