11.01.2017

Abu abu (22-03-17)

Aku berjalan sendiri di kota orang dengan begitu banyak harapan, namun ditengah perjalanan semua tampak abu-abu. Situasi ini tampak abu-abu, tujuan yang ingin ku lalui terasa tak tampak. Sekarang aku berjalan di tengah keramaian tapi otak ini terus berfikir, apakah benar ini jalan yang ingin ku tempuh? Apakah benar ini yang aku mau? Begitu banyak pertanyaan bermunculan tanpa tau harus dilimpahkan ke siapa. Saat ini yang baik dan yang tidak baik terasa tak jauh berbeda. Kesenangan sementara membuat aku lupa akan tujuanku yang sebenarnya. Justru semakin lama aku makin merasa jauh dari tujuan, namun tak ada satupun yang dapat menjadi penunjuk arah.

Hidup di Kota Besar (16-06-17)

Di dalam hidup tiap orang pasti punya tujuan masing masing, ditengah jalan kita mungkin berdampingan kemudian saling menjauh mengambil langkah untuk lebih dekat dengan tujuan masing masing. Sekarang aku tiba di masa dimana tiap orang punya tujuan dan prioritasnya sendiri sendiri, pun berlomba lomba untuk memuaskan dirinya sendiri. Kini bersama tidaklah memiliki arti bersama tapi berarti saling menguntungkan.

Patah Hati (16-06-17)

Entah kenapa aku gak bisa melupakan tiap katamu di malam itu. Sekarang aku baru mengerti kalau satu ucapan benar-benar dapat merubah seseorang. Sampai sekarang kesedihanku masih terasa, ketakutanku masih bertahan, keyakinanku terasa seperti tragedi yang menyedihkan. Mungkinkah rasa ini juga yang dulu juga kamu rasakan? Walau keinginanku bertahan sangat besar, sekarang aku tidak tau apakah aku punya kekuatan untuk mempertahankan ataupun melepaskan. Menjalaninya adalah pilihan selalu kita pilih, entah kedepannya waktu yang menyembuhkan atau malah waktu yang memisahkan.