Hai blog..
Akhirnya menulis lagi setelah setahun lebih saya tidak
menulis..
Cerita kali ini akan sedikit flashback tentang apa yang saya lalui di
tahun kemarin. Tahun kemarin adalah tahun dimana saya tidak menulis sama
sekali, namun juga tahun dimana saya banyak belajar, mendapat banyak
kesempatan, mencoba hal-hal yang baru, dan dilimpahi banyak keberuntungan. Kalau
bisa dibilang, tahun kemarin mungkin adalah tahun keberuntungan saya.
Di tahun
itu saya memiliki kesempatan berangkat ke kota seoul dengan dibiayai sebagian
oleh kampus, tahun itu juga saya mendapat beasiswa, dan saya mendapat
pendapatan yang lumayan dari bisnis yang saat itu saya lakukan. Saya banyak
bertemu orang-orang baru, hal-hal baru, yang sungguh menarik bagi saya. Saat itu
adalah saat saya merasa sangat bersyukur telah dilahirkan ke bumi dan diberi
banyak keberuntungan.
Kemudian waktu terus berjalan, beberapa bulan lagi tahun
itu akan usai. Benar-benar layaknya sepasang roda, hidup itu berputar. Terjadi
satu tragedi dimana kampung halaman saya mengalami bencana alam. Hidup saya
seketika terasa suram mencekam. Saya merasa sebagai korban yang sangat
menyedihkan, hingga saya lupa bahwa dulu saya adalah sang pemegang
keberuntungan. Rasa bahagia tergantikan oleh perasaan sedih dan cemas, rasa
syukur tergantikan oleh rasa harap, senyuman tergantikan oleh isak tangis dalam
diam. Susah tidur, tidak fokus, tidak nafsu makan, semua hal itu saya alami.
Saya berdoa bak hamba yang memiliki kisah hidup tersedih di muka bumi ini. Saya
percaya saat itu saya masih sang pemegang keberuntungan, karena tuhan
melindungi semua orang yang saya sayangi, tuhan tak mengambil satupun, tuhan
hanya menguji, dan saya merasa sangat bersyukur. Saya bersyukur masih diberi
waktu bersama dengan orang-orang yang saya sayangi. Justru karena tragedi itu, kami
dapat menunjukkan rasa cinta yang tulus antar satu sama lain, hal yang selama
ini tak bisa kami ungkapkan karena gengsi ataupun malu.
Waktu perlahan
menyembuhkan, kondisi semakin lama semakin membaik. Seminggu setelahnya aktivitas
mulai kembali normal. Ketakutan perlahan memudar, walau masih menyisakan trauma
yang sangat sulit hilang. Waktu terus berjalan, hingga saat ini, detik ini,
saya menulis cerita ini dibalik layar dengan jemari menari diatas papan ketik dan
pikiran yang berkelana untuk memutar kembali kejadian-kejadian yang pernah
singgah. Tak terasa sekarang sudah melewati pertengahan tahun. Tahun ini terasa begitu berbeda,
kini keberuntungan tak lagi ada disisi ku. Kini aku sebagai penonton
sekaligus penggemar dibalik layar melihat potret orang-orang bersama keberuntungannya, sambil
diam-diam berharap semoga kelak aku juga bisa merasakan yang mereka rasakan,
karena sungguh kawan.. hidup itu berputar