8.16.2019

Notes for me

Love your self, do what best for you, cause you are loved.. thats what your parents want, is you to be happy. Be happy, not try to be happy. Knowing and accepting yourself, not forcing yourself. You better in your own way, cause you are cool. Be kind, be strong, dont forget to pray, and all the universe will support for you. Good luck! Just enjoy the up and down in this life, keep ride until the time to rest

7.19.2019

Kesedihan

Entah mengapa saat bersedih saya justru bersembunyi dibalik lantunan musik sendu dan kata-kata yang terdengar merdu, mendengarkan kisah yang sama sedihnya membuat saya tahu bahwa saya bukanlah satu satunya orang yang bersedih. Saya pernah mendengar sebuah ungkapan, sastra itu soal rasa. Kisah yang menyedihkan tampak indah saat diungkapkan dengan puitis, seakan frasa itu menjadi mantel yang menghangatkan tiap pendengarnya, menyelimuti kedinginan tiap kata yang berjiwa sepi. 

Semakin bersedih semakin saya bisa merasakan, lebih tepatnya mencoba merasakan hal-hal yang bahkan kehadirannya bukan untuk dirasakan. Saya berlagak jadi mahluk yang sangat perhatian hingga esok tiba, saya bahkan lupa hal yang paling saya mengerti, mungkin bukan lupa, tapi saya mengabaikannya. 

Semua ada masanya, namun manusia kurang menghargai momen yang diberikan oleh waktu, seakan waktu bisa menunggu, hingga ia berlalu tanpa meminta setuju. Meninggalkan kenangan yang tak akan pernah terulang, walau memohon untuk memintanya, itu tak akan terjadi. Apa yang membekas olehmu belum tentu membekas oleh mereka, perlahan waktu menghapusnya, yang tersisa hanyalah kau dan kenanganmu yang hanya diakui olehmu

7.16.2019

roda kehidupan (16-07-19)

Hai blog..

Akhirnya menulis lagi setelah setahun lebih saya tidak menulis.. 

Cerita kali ini akan sedikit flashback tentang apa yang saya lalui di tahun kemarin. Tahun kemarin adalah tahun dimana saya tidak menulis sama sekali, namun juga tahun dimana saya banyak belajar, mendapat banyak kesempatan, mencoba hal-hal yang baru, dan dilimpahi banyak keberuntungan. Kalau bisa dibilang, tahun kemarin mungkin adalah tahun keberuntungan saya. 

Di tahun itu saya memiliki kesempatan berangkat ke kota seoul dengan dibiayai sebagian oleh kampus, tahun itu juga saya mendapat beasiswa, dan saya mendapat pendapatan yang lumayan dari bisnis yang saat itu saya lakukan. Saya banyak bertemu orang-orang baru, hal-hal baru, yang sungguh menarik bagi saya. Saat itu adalah saat saya merasa sangat bersyukur telah dilahirkan ke bumi dan diberi banyak keberuntungan. 

Kemudian waktu terus berjalan, beberapa bulan lagi tahun itu akan usai. Benar-benar layaknya sepasang roda, hidup itu berputar. Terjadi satu tragedi dimana kampung halaman saya mengalami bencana alam. Hidup saya seketika terasa suram mencekam. Saya merasa sebagai korban yang sangat menyedihkan, hingga saya lupa bahwa dulu saya adalah sang pemegang keberuntungan. Rasa bahagia tergantikan oleh perasaan sedih dan cemas, rasa syukur tergantikan oleh rasa harap, senyuman tergantikan oleh isak tangis dalam diam. Susah tidur, tidak fokus, tidak nafsu makan, semua hal itu saya alami. Saya berdoa bak hamba yang memiliki kisah hidup tersedih di muka bumi ini. Saya percaya saat itu saya masih sang pemegang keberuntungan, karena tuhan melindungi semua orang yang saya sayangi, tuhan tak mengambil satupun, tuhan hanya menguji, dan saya merasa sangat bersyukur. Saya bersyukur masih diberi waktu bersama dengan orang-orang yang saya sayangi. Justru karena tragedi itu, kami dapat menunjukkan rasa cinta yang tulus antar satu sama lain, hal yang selama ini tak bisa kami ungkapkan karena gengsi ataupun malu. 

Waktu perlahan menyembuhkan, kondisi semakin lama semakin membaik. Seminggu setelahnya aktivitas mulai kembali normal. Ketakutan perlahan memudar, walau masih menyisakan trauma yang sangat sulit hilang. Waktu terus berjalan, hingga saat ini, detik ini, saya menulis cerita ini dibalik layar dengan jemari menari diatas papan ketik dan pikiran yang berkelana untuk memutar kembali kejadian-kejadian yang pernah singgah. Tak terasa sekarang sudah melewati pertengahan tahun. Tahun ini terasa begitu berbeda, kini keberuntungan tak lagi ada disisi ku. Kini aku sebagai penonton sekaligus penggemar dibalik layar melihat potret orang-orang bersama keberuntungannya, sambil diam-diam berharap semoga kelak aku juga bisa merasakan yang mereka rasakan, karena sungguh kawan.. hidup itu berputar