7.19.2019

Kesedihan

Entah mengapa saat bersedih saya justru bersembunyi dibalik lantunan musik sendu dan kata-kata yang terdengar merdu, mendengarkan kisah yang sama sedihnya membuat saya tahu bahwa saya bukanlah satu satunya orang yang bersedih. Saya pernah mendengar sebuah ungkapan, sastra itu soal rasa. Kisah yang menyedihkan tampak indah saat diungkapkan dengan puitis, seakan frasa itu menjadi mantel yang menghangatkan tiap pendengarnya, menyelimuti kedinginan tiap kata yang berjiwa sepi. 

Semakin bersedih semakin saya bisa merasakan, lebih tepatnya mencoba merasakan hal-hal yang bahkan kehadirannya bukan untuk dirasakan. Saya berlagak jadi mahluk yang sangat perhatian hingga esok tiba, saya bahkan lupa hal yang paling saya mengerti, mungkin bukan lupa, tapi saya mengabaikannya. 

Semua ada masanya, namun manusia kurang menghargai momen yang diberikan oleh waktu, seakan waktu bisa menunggu, hingga ia berlalu tanpa meminta setuju. Meninggalkan kenangan yang tak akan pernah terulang, walau memohon untuk memintanya, itu tak akan terjadi. Apa yang membekas olehmu belum tentu membekas oleh mereka, perlahan waktu menghapusnya, yang tersisa hanyalah kau dan kenanganmu yang hanya diakui olehmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar